السـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله, نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لآاله إلاالله وحده لاشريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لانبي بعده. اللـهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعه ومن والاه. أما بعد:
فيآأيها النهاس: اوصيكم ونفسي بتقوى الله. واتقواالله حق تقاته ولاتموتن إلا وأنتم مسلمون.
Hadirin, jama’ah Shalat Jum’at Rohimakumullah.
Melalui mimbar yang mulia ini saya berwasiat kepada diri saya khususnya dan kepada jamaa’ah untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. kapanpun dan di manapun kita berada. Taqwa dengan makna yang sebenarnya yaitu dengan melaksanakan segala bentuk perintah-Nya dan dengan menjauhi sejauh-jauhnya segala macam larangan-Nya.
Hadirin, jama’ah Shalat Jum’at Rohimakumullah.
Di dalam Al Quran Allah Swt menggambarkan manusia dengan berbagai macam sifat dan watak serta kelakuan. Diantaranya dikatakan bahwa :
1. Manusia bersifat tergesa-gesa (QS. Al Isra; 11)
ويدع الإنسن بالشر دعآءه بالخير وكان الإنسن عجولا
Artinya : Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
Ketika manusia ditimpa dengan kesusahan dia meminta agar segera dibebaskan dari kesusahannya. Sebaliknya ketika manusia menginginkan kebaikan ia ingin kebaikan itu segera menghampirinya.
2. Manusia bersifat suka membantah (QS. Al Kahfi ; 54)
ولقد صرفنا فى هذا القران للناس من كل مثل وكان الإنسن أكثر شيئ جدلا
Artinya : Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Hadirin, jama’ah Shalat Jum’at Rohimakumullah.
Dalam kehidupan di dunia ini manusia akan selalu berada di dalam salah satu dari dua kondisi, bahagiakah dia ataukah sengsara, kayakah dia atau miskin, senangkah dia atau susah. Ketika kita berada dalam keadaan yang susah, sengsara, rumit, kita berdo’a dan memohon kepada Allah Swt agar segera dikeluarkan dari kondisi yang sedang kita alami. Kita berdo’a siang dan malam, pagi dan sore, dan bahkan dalam setiap keadaan kita selalu meminta agar dibebaskan dari keadaan yang tidak kita inginkan. Tetapi ketika kesusahan itu, kesengsaraan itu, dan kesulitan itu telah dihilangkan oleh Allah SWT. dari diri kita, kita kembali melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Seakan-akan kita tidak pernah berdo’a, seakan-akan tidak pernah meminta kepada Allah SWT untuk dikeluarkan dari kondisi yang pernah kita alami. Hal ini seperti yang digambarkan oleh Allah SWT di dalam QS. Yunus ; 12
وإذا مس الإنسن الضر دعانا لجنبه أوقاعدا أوقآئما فلما كشفنا عنه ضره مر كأن لم يدعنا الى ضر مسه كذلك زين للمسرفين ماكانوا يعملون
Artinya : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang Telah menimpanya. begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
Hadirin, jama’ah Shalat Jum’at Rohimakumullah.
Dalam kesempatan yang lain Allah SWT menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang serba salah, suka berkeluh kesah, serta kikir. Ketika manusia ditimpa kesusahan manusia itu mengeluh, meratap dan bahkan terkadang sampai mengatakan bahwa Allah itu tidak adil terhadap makhluk-NYA. Tetapi ketika manusia itu mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan mereka sangatlah kikir dan pelit. Allah SWT menggambarkan manusia seperti ini di dalam QS. Al Ma’arij ; 19-21
إن الإنسن خلق هلوعا إذا مسه الشر جزوعا وإذا مسه الخير منوعا
Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
Imam Al Qurthubi, di dalam kitab tafsirnyanya “ Al Jami’ li Ahkamil Quran “, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan keluh kesah adalah rasa tidak sabar ketika berada dalam kebaikan maupun ketika berada dalam kesusahan, sehingga ketika seseorang berada dalam kesusahan dan kesulitan orang itu akan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan yang dilarang oleh Allah SWT. Begitupun sebaliknya ketika seseorang itu berada dalam kebaikan ia juga akan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak ia lakukan yang dilarang oleh Allah SWT.. Selanjutnya, Imam Tsa’lab menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan keluh kesah adalah jika seseorang ditimpa kesulitan/kesusahan orang itu sangat menampakkan kesusahan dan kesulitannya, sebaliknya ketika orang itu diberikan kebaikan (dlm bentuk apapun, baik berupa kekayaan, kesehatan, panjang umur dan kesempatan), orang itu enggan dan tidak mau memberikan hak-hak orang lain yang ada padanya, seperti shadaqah, infaq dan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasaulullah SAW. bersabda :
شَرُّ مَا أُعْطِيَ الْعَبْدُ :شَحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ
Artinya : Sepaling buruk apa yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah sifat kikir, pelit dan selalu gelisah, serta sifat takut kepada sesuatu yang memisahkannya.
Hadirin, jama’ah Shalat Jum’at Rohimakumullah.
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang sabar dalam menerima segala cobaan, tidak terus bekeluh kesah serta selalu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah. Dan ketika kita diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. kita juga dijadikan sebagai orang yang sabar, yaitu dengan cara memberikan infaq, shadaqah, jariyah dan amal-amal yang lainnya.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم:
فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا فإذا فرغت فانصب وإلى ربك فارغب
Artinya : Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar