KRONOLOGIS TERPILIHNYA ADAM MENJADI KHALIFAH
الحمد لله الذي له ما فى السموات والأرض, وله الحمد فى الآخرة وهو الحكيم الخبير. أشهد أن لآ إله الا الله وحده لا شريك له, له الملك و له الحمد وهو على كل شيئ قدير, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله البشير النذير و السراج المنير. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين, أما بعد. فيآ أيها الناس ! اوصيكم ونفسي بتقوى الله, واتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم:
وإذقال ربك للملآئكة إني جاعل فى الأرض خليفة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدمآء ونحن نسبح بحمدك ونقدسلك قال إني أعلم مالا تعلمون
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah ….
Di dalam kitab suci Al Quran kita jumpai dua kata yang berbeda namum memiliki arti yang hampir sama, yaitu kata “Imam”, dan kata “Khalifah”. Kedua kata tersebut memilik arti yang sama yaitu pemimpin. Pemimpin dalam ibadah ritual oleh Allah Swt. digunakan kata imam, seperti imam dalam ibadah shalat. Selanjutnya kata “imam” berkembang maknanya menjadi pelopor, pioneer, dan perintis. Seperti ayat Al Quran (QS.Al Furqon;74) yang berbentuk do’a yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
ربنا هب لنا من أزوجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما
Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Kemudian, Al Quran juga menggunakan kata “khalifah”, yang dapat berarti pengelola, penanggungjawab, atau juga pemimpin, yang selanjutnya kata khalifah ini berkembang maknanya menjadi wakil atau asisten.
Sebelum kita membahas surat Al Baqarah ayat 30 di atas, maka kita harus lihat terlebih dahulu ayat sebelumnya yang menjelaskan bahwa bumi dan isinya diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Di satu sisi Allah Swt. tidak menjelmakan Dzat-Nya di muka bumi ini, sementara di sisi yang lain bumi yang diciptakan Allah Swt. ini perlu ada yang mengelola dan mengaturnya, maka untuk mengelola dan sebagai penanggungjawab ditunjuklah makhluk ciptaan-Nya yang bernama manusia. Dari sinilah maksud kata khalifah yang diabadikan oleh Allah Swt. yang terdapat di dalam QS. Al Baqarah ; 30 tadi.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah ….
Menurut ayat yang terdapat di dalam surat QS. Al Baqarah ayat 30 di atas Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita cara yang baik untuk mencari calon seorang pemimpin.
1. Dilaksananakan dengan cara demokratis.
Dalam proses pengangkatan seorang khalifah di bumi, sebenarnya Allah Swt. bisa saja menunjuk dan mengangkat seorang makhluknya secara langsung dan tanpa musyawarah dengan malaikat. Tanpa musyawarah sekalipun semuanya akan berlangsung beres, karena Allah Swt. Maha Kuasa dan Maha Perkasa, serta Allah Swt. tidak membutuhkan bantuan dari manapun. Namun dalam hal ini Allah Swt terlebih dahulu memberitahukan rencana-Nya kepada malaikat yang juga makhluk ciptaan-Nya dengan firman-Nya:
إني جاعل فى الأرض خليفة
Artinya : “Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi”
Di sinilah terletak kebijaksanaan dan demokratisnya Allah Swt.
2. Dilaksananakan dalam suasana keterbukaan.
Dari bunyi ayat di atas terlihatlah suasana dialog yang penuh dengan keterbukaan antara Allah Swt. sebagai Pencipta dengan makhluk ciptaan-Nya yang bernama malaikat. Ketika malaikat mendengar bahwa Allah Swt. akan mengangkat Adam sebagai khalifah maka secara spontan malaikat itu bereaksi dengan mendiskreditkan (mengecilkan) lawan politiknya yaitu Adam. Dan malaikat itu membanggakan dirinya sambil mengungkapkan prestasinya yang selalu tunduk dan patuh kepada Allah Swt. dengan mengatakan :
قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدمآء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك
Artinya: “ Mengapa Engkau hendak menjadikan (khlaifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya, dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”.
Mendengar sikap keberatan yang dilontarkan oleh para malaikat tersebut dijawab oleh Allah Swt. dengan jawaban yang sangat bijaksana, yaitu dengan mengatakan:
إنى أعلم مالا تعلمون
Artinya: ” Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “.
Di sini Allah Swt kembali mengajarkan kepada kita bahwa yang ditonjolkan dalam mencari seorang pemimpin adalah kapasitas ilmu seseorang. Padalah Allah Swt. bisa saja mengatakan kepada para malaikat, “ Sesungguhnya Aku lebih berkuasa dari kalian semua “.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah ….
3. Uji Wawasan (Fit and Propertest)
Ketika ada indikasi bahwa malaikatpun ingin menjadi khalifah, maka Allah Swt membekali kedua makhluk ciptaan-Nya (malaikat dan Adam) dengan berbagai macam informasi mengenai seluk beluk daerah/lokasi yang akan dipimpinnya, dengan firman-Nya:
وعلم آدم الأسمآء كلها ثم عرضهم على الملآئكة
Artinya: “ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat”.
Setelah Allah Swt. menginformasikan berbagai macam informasi, kemudian Allah Swt. menguji kemampuan wawasan dan intelektual keduanya. Allah Swt. memberikan kehormatan pertama kepada para malaikat untuk menyampaikan program kerjanya jika kelak menjadi khalifah dengan firman-Nya:
فقال أنبئونى بأسمآء هؤلآء إن كنتم صدقين. قالوا سبحانك لاعلم لنآ إلا ماعلمتنآ إنك أنت العليم الحكيم
Artinya: “ Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang bernar. Mereka menjawab, Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Selanjutnya Allah Swt. memberikan kesempatan kepada Adam untuk menyampaikan wawasan dan intelektualnya, dengan firman-Nya:
قال يآادم أنبئهم بأسمآئهم, فلمآ أنبئهم بأسمآئهم قال الم أقل لكم إنى أعلم غيب السموت والأرض وأعلم ماتبدون وماكنتم تكتمون
Artinya: “ Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman; Bukankah sudah Ku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”
Demi menyambut kesuksesan Adam, Allah Swt. memerintahkan kepada seluruh malaikat untuk sujud kepada Adam sebagai penghormatan sebagai pemimpin baru di tempat yang baru. Maka bersujudlah seluruh malaikat kecuali iblis yang enggan dan angkuh karena merasa lebih hebat dan lebih mulia dari Adam.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah ….
Sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang diramaikan dengan proses pemilihan calon anggota dewan perwakilan rakyat. Sebagian besar rakyat Indonesia sedang berusaha mencari-cari siapa yang akan mewakilinya dan dapat menyalurkan aspirasinya di lembaga yang terhormat nanti. Baik di tingkat pusat, wilayah (propinsi), sampai pada tingkat daerah (kabupaten/kota). Dari uraian tentang QS. Al Baqarah ; 30-34 tadi, setidaknya kita dapat mangambil kesimpulan dan pelajaran bahwa untuk mencari seorang pemimpin (khalifah, pengatur, wakil atau asisten) ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
- Seorang yang akan menjadi pemimpin haruslah orang-orang yang shaleh (orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. Baik akhlak kepada Allah Swt maupun akhlak kepada manusia).
- Seorang yang akan menjadi pemimpin haruslah seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya serta mempunyai ilmu dan wawasan yang mumpuni, karena untuk mengelola dan mengatur masyarakat yang sangat beragam ini diperlukan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tidak sedikit. Kekuatan otak lebih diutamakan daripada kekuatan otot dan kekuatan materi. Rasulullah bersabda :
- Bahwa kriteria yang dibuat oleh manusia untuk menetapkan seorang pemimpin tidak menjamin akan dapat membawa kedamaian dunia dan kemakmuran rakyat, malah mungkin sebaliknya. Kerusakan alam kian menjadi, pertumpahan darah tak kunjung berhenti, karena dunia ini dikendalikan oleh orang yang salah bukan oleh orang yang saleh.
- Bahwa pemimpin yang hanya berilmu saja, tetapi tidak shaleh hanya akan menciptakan orang-orang yang pintar yang tukang plintir.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم:
يآايهاالذين امنوا لاتخونوا الله والرسول وتخونوا امنتكم وأنتم تعلمون
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar